Puro Pakualaman adalah sisa istana kecil Kadipaten Pakualaman. Waktu pemerinta Negara Republik Indonesia jadikan Kadipaten Paku Alaman jadi satu wilayah berotonomi spesial satu tingkat propinsi yang dinamakan Wilayah Spesial Yogyakarta, Istana kecil ini jadi rumah beberapa Pangeran Pakualaman dari tahun 1813 sampai tahun 1950.
Artikel Terkait : https://worldcosplay.net/member/1000179
Artikel Terkait : https://intuit.hol.es/pantai-nglambor-yogyakarta/
Istana ini ada di tengahnya jalan umum yang disamping utara adalah jalan Purwanggan, samping timur jalan Harjono, serta samping selatan jalan Sewandanan. Gerbang penting Istana Pakualaman ada di samping selatan serta di samping utara, tapi gerbang di samping utara telah ditutup. Konon dahulunya istana ini dikelilingi benteng baluwerti yang tidak beranjungan.
Tembok yang tebalnya dua puluh mtr. disamping utara Jalan Sultan Agung adalah sisa baluwarti itu. Sekarang ini Puro Pakualaman masih jadi rumah Sri Paduka Paku Alam IX serta wagub Wilayah Spesial Yogyakarta. Di Puro Pakualaman anda bisa lihat pendapa yang disebutkan Bangsal Sewatama. Di Puro ini ada museum yang bisa anda datangi.
Artikel Terkait : http://demamseo.hol.es/pantai-indrayanti-gunung-kidul/
Riwayat atau warisan yang dibiarkan Pakualaman ada di museum yang berada di dekat Puro Pakualaman yang bisa anda lihat bila bertandang ke Puro Pakualaman. Beberapa benda yang dikoleksinya yakni terjemahan kesepakatan politik sebagai basic berdirinya KadipatenPaku Alaman serta da beberapa kesepakatan politik yang lain.
Di museum ini ada banyak pusaka kerajaan salah satunya singgasana KGPA Paku Alam I, payung kebesaran “Songsong Bharad”, lalu “Songsong Tunggul Naga”, senjata tombak trisula, baju kebesaran, selanjutnya ada kereta kuda yang disebut kendaraan punya beberapa Pangeran Paku Alam.