Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki 1001 langkah untuk mempromosikan arah wisata dengan masif. Kesempatan kali ini, NTT mengundang 100 peserta dari dalam dan luar negeri ambil bagian dalam Indonesia Adventure Festival (IAF) di Pulau Sumba. Mengusung tema besar ‘Jelajah Tanahumba 2017’ acara ini akan berjalan enam hari penuh pada 14-19 November mendatang. Peserta kelak akan menelusuri 24 obyek wisata di Pulau seluas 11,153 km2 ini. Partisipan hadir dari alat dalam dan luar negeri, fotografer, dan agen-agen travel. IAF di Pulau Sumba dengan simbolis diresmikan di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Selasa, (7/11).
Artikel Terkait : http://prediksibola.hol.es/wisata/air-terjun-matayangu/
Kelak, acara akan start dari Kabupaten Sumba Barat Daya dan finis di Kabupaten Sumba Timur. Waktu menelusuri Pulau Sumba, beberapa peserta menginap di desa -desa rutinitas, lihat langsung upacara rutinitas dan kesenian daerah. Yang begitu menarik, peserta dapat lihat atraksi pacuan kuda keunikan NTT dan proses pembuatan tenun ikat, warisan budaya Sumba. Dua atraksi itu sejauh ini jadi potensi terpenting Sumba. Bupati Sumba Timur, Gidion Mbiliyora menjelaskan, Pulau Sumba memiliki segudang atraksi dan arah wisata yang menebar di empat kabupaten.
Artikel Terkait : http://keanu.hol.es/wisata/air-terjun-tukad-cepung/
Misalya, Sumba Tengah memiliki ritual rutinitas ‘Purung Ta Kadonga Ratu’ memiliki arti ‘Turun Ke Lembah Imam’. Ritual turun temurun ini ialah prosesi meminta hujan dari leluhur agar tanaman padi mereka tumbuh subur dan tanah mereka lepas dari kekeringan. “Agenda ini berjalan sekitar Juli. Wisatawan akan kami ajak untuk hidup seperti orang Sumba,” kata Gidion. Diluar itu, kerajinan tenun ikat jadi daya tarik di Kabupaten Sumba Timur. Kain tenun ikat dari daerah ini biasa digunakan dalam upacara rutinitas juga sekaligus jadi cinderamata. Kain tenun ikat memiliki motif dengan nilai-nilai atau keyakinan masyarakat Sumba Timur dengan citra perasaan seni tinggi.
Artikel Terkait : http://alifbatasa.hol.es/wisata/air-terjun-peguyangan/
“Kain tenun ini diproduksi dengan manual dengan pewarna alam dan alat tradisional dan membutuhkan waktu sampai beberapa waktu untuk mengakhiri satu kain,” kata Gidion. Begitu juga Kabupaten Sumba Barat dan Kabupaten Sumba Barat Daya, memiliki rutinitas Pasola, yaitu ritual upacara perasaan syukur berupa permainan ketangkasan. Permainan ini ditangani oleh dua group yang saling melempar lembing kayu dari atas kuda pacuan.