Keangkeran Toko Merah Kota Tua Jakarta

Jasa SEO Murah Jakarta – Toko Merah yang terdapat di lokasi kota tua, ini mempunyai bangunan yang benar-benar artistik dengan arsitekturnya yang ciri khas dengan style Tionghoa yang kental akan nuansa warna merahnya. Bahkan juga sampai pada interior dari bangunan itu sejumlah besar berwarna merah. Gedung ini mempunyai riwayat yang panjang, nama Toko Merah ini sendiri diberikan setalah gedung ini jadi punya Oey Liauw Kong adalah seseorang petinggi Tionghoa pada era ke 19, awalnya pada tahun 1730 gedung ini adalah tempat tinggal beberapa tokoh – tokoh penting di Batavia, penghuni pertamanya adalah jendral Gustaaf Willem baron van Imhoff. Serta pada tahun 1768 – 1808 Toko merah di ganti jadi hotel spesial beberapa petinggi. Sesudah Indonesia merdeka pemilikan Toko Merah beralih – geser tangan sampai pada tahun 2012 Toko Merah pada akhirnya direstorasi lagi serta di pakai jadi tempat pameran serta pertemuan sampai sekarang.

Trik Sewa Mobil Murah Jakarta

Bangunan ini mempunyai ruang lumayan banyak, ada 16 lantai di lantai basic, 8 buah di utara, 8 buah yang lain di selatan. Lantai dua ada empat buah kamar serta lantai tiga ada lima buah kamar. Toko Merah ini belum pernah sepi dari pengunjung, banyak yang hadir untuk lihat – lihat serta berpose di gedung Toko Merah itu.

Tetapi dibalik keantikan serta keelokan Toko Merah ini menaruh narasi angker yang banyak di bicarakan masyarakat dari mulut ke mulut. Menurut riwayat, nama Toko Merah itu di namakan sesudah insiden Geger Pecinan yang menelan beberapa ribu korban. Tempat ini sudah pernah jadi tempat pembantaian etnis Tionghoa serta mayat – mayatnya bersebaran di seputar kali serta membuat air di kali itu berwarna merah. (baca : Jasa SEO Jakarta Profesional, Murah: IDR 1 Jt / bulan) Tidak hanya di buat jadi tempat pembantaian bangunan itu di pakai untuk menyiksa beberapa gadis sampai menjumpai ajalnya. Masyarakat seputar banyak yang alami insiden mistis di seputar ruang Toko Merah itu, saat malam hari seringkali terdengar pekikan dan tangisan wanita, suara langkah prajurit serta suara suara aneh yang lain, ada juga saksi mata yang lihat figur wanita bergaun putih panjang seringkali berjalan dalam tempat itu, serta masyarakat seringkali lihat penampakan wanita dari jendela.

READ  Moja Museum di Jakarta