Pertama, seputar 40 dari keseluruhan 3000an masyarakat desa ini tuli atau dimaksud kolok dalam bahasa ditempat. Cukup sulit dimaksud kebetulan. Orang dahulu yakin jika desa Bengkala Bali ini terkena sumpah. Ada pula yang katakan jika dahulu ada dua grup yang berkonflik dikarenakan salah satunya grup tidak ingin menyembah dewa yang dipuji grup satunya. Grup yang tidak mengaku dewa itu ini pada akhirnya keluar desa sekalian bawa serta emas. Nah, waktu grup ini bersiap pergi, grup satunya manggil-manggil mereka bikin ngajak musyawarah, tetapi dicuekin.
Artikel Terkait : https://www.thebesttimes.com/users/profile/balitour/
Kesel sebab didiemin, mereka juga mengutuk grup yang ingin pergi agar keturunan mereka tidak dapat denger serta ngomong benar-benar. Ke-2, bahasa isyarat mereka unik, beda sama bahasa isyarat standard internasional. Dimaksud bahasa kolok, bahasa isyarat vs Desa Bengkala ini tambah lebih sederhana di banding bahasa isyarat biasanya. Laper? Tinggal tunjuk perut. Warna hitam? Tinggal tunjuk rambut. Membuat lingkaran di muka perut? Itu berarti hamil. Maklum, bahasa kolok diajarin turun temurun dari orangtua ke anak-anaknya, jadi bahasanya mesti mudah dimengerti.
Artikel Terkait : http://caca2.marinirseo.web.id/wisata/keindahan-alam-candi-uluwatu/
Akan tetapi, kekurangannya, masyarakat sana jadi sulit komunikasi sama orang tuli di luar desa. Karena itu, sekolah-sekolah di Bengkala sudah dimasukkin mata pelajaran bahasa isyarat semenjak SD.Ke-3, walau tidak semua tuli serta bisu, rupanya semua masyarakat desa Bengkala Bali lebih senang gunakan bahasa isyarat. Beberapa orang yang dapat denger juga ngaku bertambah nyaman gerak-gerakin tangan di banding komunikasi gunakan mulut. Mungkin ini yang membuat beberapa orang tuli disana tidak ngerasa didiskriminasi.
Artikel Terkait : http://demamseo.hol.es/wisata/taman-festival-bali/
Nah, jika kamu ingin belajar bahasa kolok, kamu tinggal beli kamusnya yang berisi 100 kosakata. Juga bisa, tuch, buat oleh-oleh!Ke empat, walau banyak yang tuli, masyarakat di sini teratur ngadain pertunjukan Tari Janger ciri khas kolok 3x satu bulan! Nah, lebih bingung kembali, kan? Bagaimana mungkin beberapa orang yang tidak dapat denger nada dapat nari ngikutin irama? Jawabannya ialah gunakan aba-aba visual serta alat musik kendang buat ngatur irama. Setiap kali ubah pergerakan, beberapa penari tinggal ngeliat aba-aba yang ditunjukin. Kekhasan pertunjukan tari ini jugalah yang membuat banyak turis dari China, Eropa, serta yang lain dateng ke desa Bengkala Bali ini buat tonton langsung.