Mitos Kota Surabaya – Ada sekali lagi sumber beda yang membuka mengenai asal-usul nama Surabaya. Buku kecil yang diterbitkan PN. Balai Pustaka th. 1983, tulisan Soenarto Timoer, membuka narasi rakyat jadi sumber riset histori. Bukunya berjudul : Menelusuri Zaman Bahari Indonesia “Mitos Cura-Bhaya”. Dari tulisan selama 61 halaman itu, Soenarto Timoer buat rangkuman, kalau hari jadi Surabaya mesti di cari pada beberapa th. 1334, waktu meletusnya Gunung Kelud serta th. 1352 waktu kunjungan Raja Hayam Wuruk ke Surabhaya (sesuai sama Nagarakrtagama, pupuh XVII : 5).
Surabaya tidak dapat dilepaskan dari nama awal mulanya Hujunggaluh, karna perubahan nama tunjukkan ada satu motif. Motif dapatlah tunjukkan perkiraan kapan perubahan itu berlangsung. Kalau Hujunggaluh itu yaitu Surabaya yang saat ini bisa di teliti serta dikilas balik berdasar pada arti namanya, tempat serta makna kedudukannya dalam percaturan negara, Sewa mobil surabaya
Ditilik dari arti, nama “Hujung” atau ujung tanah yang menjorok ke laut, yaitu tanjung, bisa di pastikan lokasi ini ada di pantai. “Galuh” berarti emas. Dalam bhs Jawa tukang emas serta pengrajin perak dimaksud : Wong anggaluh atau paket seperti terdaftar dalam kamus Juynboll serta Mardiwarsito. Dalam purbacaraka galuh sama berarti dengan perak.
Baca :
- Obat Perangsang Wanita
- Jadwal Bimtek Diklat 2018
- Sejarah Komputasi Awan
- Bimtek Keuangan & Aset
- Jasa SEO Murah Berkualitas
- Kenali Material yang Pas untuk Furnitur Outdoor
Hujunggaluh atau Hujung Emas, dapat dimaksud sebagai Hujung Perak, serta lalu jadi “Tanjung Perak” yang terdapat di muara sungai atau Kali Emas (Kalimas). Nah, mungkin saja Tanjung Perak saat ini tersebut yang dahulu bernama Hujung galuh.
Diliat dari tempat Surabaya saat ini, berdasar pada prasasti Klagen, tempat Hujunggaluh itu jadi jalabuhan. Berarti, tempat berjumpa beberapa pedagang lokal serta antarpulau yang lakukan bongkarmuat barang dengan perahu. Diprediksikan, kampung Galuhan saat ini yang berada di Jalan Pawiyatan Surabaya, tersebut Hujunggaluh, Disini ada nama kampung Tembok. Konon tembok tersebut yang membatasi laut dengan daratan.
Tinjauan berdasarkan makna kedudukannya, pada th. 905, Hujunggaluh tempat kedudukan “parujar i sirikan” (prasati Raja Balitung, Randusari, Klaten). Parujar yaitu wali daerah satu tingkat bupati. Dapat disimpulkan, kalau Hujunggaluh sempat jadi ibukota satu daerah satu tingkat kabupaten, satu eselon dibawah kedudukan “raka i sirikan”, petinggi agung kerajaan sesudah raja.
Nah, mulai sejak kapan Hujunggaluh beralih jadi Surabaya? Mamang, perubahan nama berbeda dengan pergantian tanggal lahir atau hari jadi. Tetapi, sampai saat ini belumlah ada satupun prasasti atau data otentik yang resmi mengatakan perubahan nama Hujunggaluh jadi Surabaya.
Mitos serta mistis mulai sejak lama memengaruhi kehidupan orang-orang Indonesia, termasuk juga di Pulau Jawa. Jadi mitos Cura-bhaya yang dihubungkan dengan nama Surabaya saat ini pastinya bisa dikaitkan juga dengan mitologi dalam mencari hari jadi Surabaya. Perubahan nama dari Hujunggaluh jadi Surabaya bisa direkonstruksi dari beragam pojok pandang, Rental mobil surabaya
Bencana alam meletusnya gunung Kelud th. 1334 membawa korban cukup banyak. Momen itu menyebabkan terjadinya perubahan di muara kali Brantas dengan anaknya Kalimas. Garis pantai Hujunggaluh berubah ke utara. Muncul asumsi fikiran mistis yang mengingatkan kembali pada pertarungan penguasa lautan, yaitu ikan hiu yang bernama cura, melawan penguasa darat, buaya (bhaya). Dalam dunia mistis lalu jadi mitos, kalau untuk hentikan pertikaian pada penguasa laut dengan darat itu, jadi dipadukan namanya dalam satu kata Cura-bhaya atau saat ini Surabaya.
Mitos ikan dengan buaya ini telah ada pada era XII-XIII, jadi dampak ajaran Budha Mahayana lewat narasi Kuntjarakarna. Reliefnya terpahat pada dinding gua Selamangleng, Gunung Klotok, Kediri.
Bagaimanapun juga, mitos ikan serta buaya yang saat ini jadi simbol Kota Surabaya, hanya adalah sepercik versus lokal, catat Soenarto Timoer. Jadi mitos cura-bhaya, cuma berlaku di Hujunggaluh. Cura-bhaya yaitu nama baru pengganti Hujunggaluh jadi bentuk pujian pada sang Cura mwang Bhaya yang kuasai lautan serta daratan.
Demikianlah artikel Mitos Kota Surabaya dari blog Intuit SEO Website Terima kasih Pula telah berkunjung dan meluangkan waktunya untuk membaca artikel Web Jasa Seo yang singkat ini yang berjudul “Mitos Kota Surabaya“. Semoga informasi Dari Web Jasa Seo dan Pakar Seo Ahli SEO yang terkandung di dalamnya dapat bermanfaat bagi anda yang membutuhkannya.