Tenun Cepuk Rangrang ialah motif kain tenun hasil karya masyarakat Nusa Penida Bali yang telah diperkenalkan pada penduduk luas. Sejarahnya, tenun rangrang ini ialah jenin kain tenun leluhur masyarakat Nusa Penida yang dahulunya cuma jadikan peralatan upacara keagamaan saja. “Nenek moyang kami beberapa ratus tahun kemarin telah menaruh harta karun yakni kain tenun bernama Cepuk Rangrang. Cepuk Rangrang cuma digunakan waktu upacara keagamaan saja. Sama dengan perubahan jaman, tenun Cepuk Rangrang yang disakralkan ini telah di produksi penduduk,” kata Wayan Sukertha, Ketua Grup Industri Tenun Wanangun Asri, Desa Pakraman Karang, Desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, Sabtu (7/12/2014).
Tenun Cepuk Rangrang datang dari kata Cepuk serta Rangrang atau dimaksud Cepuk bolong-bolong. Cepuk bolong-bolong ini adalah lambang transparansi. Industri dari kelompong ini telah mulai tumbuh karena pertolongan serta suport dari Bank Indonesia menjadi pembina serta ketertarikan penduduk Desa Pejukutan cukuplah tinggi. “Motif tenun Cepuk Rangrang ini lambang dari transparansi. Sebetulnya penduduk kami ingin berkembang untuk mendatangkan beberapa produk industri sebagai andalan, tetapi sampai kini masalah dana.
Baca Juga : Hal Luar Biasa Yang Dapat Dilakukan Di Nusa Penida
Mujur kami bisa pembinaan semenjak empat tahun ini,” imbuhnya. Tenun Cepuk Rangrang mempunyai ciri, pada lembaran kain tenunnya ada ruang-ruang kecil berlubang. Sesaat motifnya ikut beda dengan tenun-tenun hasil karya penduduk Bali di kabupaten-kabupaten lainnya seperti dari Klungkung, Karangasem, Jembrana, Tabanan serta yang lain. Di samping design berlobang serta motif yang berlainan, warnanya juga lebih cerah dari tenun yang lain, seperti menguasai warna merah, orange serta ungu. Penentuan bahan warnanya dapat memakai bahan kimia atau bahan alami terbuat dari daun, buah serta akar-akaran spesifik. Harga nya juga berlainan. Selendang dihargai Rp 100.000 sampai Rp 200.000. Sesaat harga untuk kain tenun yang lebar pada Rp 400.000 sampai Rp 1,2 juta.
